Prestasi anak anak indonesia di ajang Internasional
Ternyata
anak -anak Indonesia mempunyai banyak sekali prestasi gemilang di
tingkat dunia yang berhasil membuka mata dunia akan kemampuan dan
kecerdasan bangsa ini, Tak tanggung - tanggung prestasi mereka
ini sungguh mengagumkan dan sangat - sangat membanggakan Indonesia.
Mengangkat dan mengharumkan nama bangsa di mata dunia . Berikut
beberapa profil dan prestasi dari mereka, anak bangsa kita :
Indonesia
berhasil meraih Juara (Winner) pada ajang Asia Pacific ICT
Alliance (APICTA) Awards 2010 yang berlangsung tanggal 12 – 16
Oktober 2010 di Kuala Lumpur Malaysia. Prestasi ini diperoleh pada
kategori Secondary Student Project melalui karya siswa SD Cendikia
Bandung / SMP Salman AL-Farisi Bandung, Fahma Waluya Rosmansyah
(12 tahun) dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6 tahun).
Melalui
karya berupa kumpulan program game edukasi sederhana yang dibuat
menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul “My Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku),
Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil mendapat apresiasi
tinggi dari tim juri APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor
tertinggi sekaligus memboyong piala Juara (Winner) APICTA 2010
pada kategori Secondary Student Projectsebelumnya Fahma dan Hania juga meraih Juara (Winner) di INAICTA 2010 pada kategori Student Project SD.
Peter Tirtowidjoyo Young, 14, anak SMP Petra 1 Surabaya, dan Andrew Tirtowidjoyo, 12, anak SD Santa Maria Surabaya, kakak beradik itu telah berhasil menjadi juara dalam Kompetisi Matematika tingkat Internasional.
Anak
ketiga dan keempat pasutri Steven Tirtowidjoyo, 52, dan Rani
Pandunata, 45, itu berhasil mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi
matematika tingkat Internasional di Incheon, Korea Selatan.
Peter si anak SMP menyabet medali emas sedangkan adiknya, Andrew si anak SD menggondol medali perunggu.
Saat
mewakili Indonesia dalam International World Youth Matematic
Intercity Competition (IWYIC), 25 – 29 Juli 2010 yg lalu, mereka
berhasil menyisihkan utusan dari 26 negara lainnya dalam adu pintar
dan adu cepat mengerjakan soal-soal matematika. Peter menyabet
pernghargaan tertinggi dengan meraih emas tingkat anak SMP.
Baik
di nomor perorangan maupun tim, anak SMP kelas tiga Petra 1 ini
berhasil mengumpulkan 115 poin. Sedangkan adiknya yg masih duduk
di kelas enam SD, anak SD Santa Maria menyabet medali perunggu untuk tingkat anak SD.
Peter
harus menyelesaikan 15 soal dalam waktu satu jam. Sebanyak 12
soal berupa isian sedangkan tiga soal lainnya adalah esai
matematika. Peter nyaris meraih nilai sempurna karena nilai
maksimal untuk soal-soal ini adalah 120. Sekembalinya dari Korsel,
Selasa (3/8) lalu, dua pahlawan matematika ini disambut Kepala
Dinas Pendidikan bersama orang tua dan juga teman-temannya.
Prestasi
Agasha dan kawan-kawan menambah daftar kesuksesan Indonesia di
ajang olimpiade internasional tingkat SD, khususnya matematika.
Sebelumnya Indonesia juga keluar sebagai juara umum di 3th Wizards
at Mathematics International Contest (Wizmic) di Lucknow, India,
pada 27-30 Oktober 2009 dengan memboyong 10 medali emas, 9 perak, dan
5 perunggu mengalahkan 8 negara lainnya.Kompetisi Wizmic adalah
kompetisi bagi siswa SD di bawah 13 tahun yang diselenggarakan
setiap dua tahun sekali. Adapun IMSO merupakan ajang tahunan. Pada
IMSO 2009, tim Indonesia diwakili 32 siswa (16 tim matematika dan
16 tim IPA) dari total 146 peserta.
- Eric Losardi & Edgar Xavier Marvelo
Wushu Indonesia mengumpulkan 2 medali
emas, 5 perak dan 2 perunggu, pada hari ketiga kejuaraan dunia
wushu junior di Singapura, Selasa (7/12/10).
“Medali
emas yang dipetik tim Merah-Putih disumbangkan Eric Losardi di
nomor nanguan di kategori A usia 18 tahun ke bawah. Satu medali emas
lagi disumbangkan Edgar Xavier Marvelo di nomor toya pada kelompok C
(14-13).
Wushu Indonesia juga berhasil
mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan wushu yang berlangsung di
Singapura awal desember 2010 lalu melalui Eric Losardi yang berhasil
menyubangkan emas di nomor nanguan di kategori A usia 18 tahun ke
bawah. Satu medali emas lagi disumbangkan Edgar Xavier Marvelo di
nomor toya pada kelompok C (14 - 13).
(pic not found)
Bryan Jenvoncia, anak berusia 6,5 tahun
asal Pontianak, Kalimantan Barat berhasil memenangkan lomba
desain perangko yang diadakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Dia berhasil mengalahkan 12 ribu pesaingnya yang datang dari 124
negara. Hasil karya Bryan akan menjadi perangko resmi Perserikatan
Bangsa Bangsa.
Dilihat
sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok Bryan, bocah yang
masih duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar ini. Setiap hari sepulang
sekolah, Bryan langsung bermain layaknya anak seusianya atau
bermain dengan kakaknya.
Prestasi Bryan memang patut
dibanggakan yang menjadi pemenang dalam lomba desain perangko
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bertajuk We Can End Poverty,
sehingga Bryan mendapat penghargaan dari Sekjen PBB Ban Ki Moon di
New York, Amerika Serikat pada 17 Oktober tahun lalu.
Brayn
berhasil mengalahkan 12 ribu peserta dari 124 negara. Lukisan
Bryan berlatar belakang anak-anak yang bermain dengan memanfaatkan
potongan kain bekas jahitan ibunya.
Yang ini udah aga lama tepatnya tahun 2009 lalu tapi prestasinya bisa di bilang wowwww...
Dominic
Brain, yang masih berusia 12 tahun asal Kuta, Kabupaten Badung,
Bali, berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia “Guinness
World Records” setelah berhasil menunjukkan kemampuannya
mengingat 76 deret angka hanya dalam 60 menit.
Anak
dari Gidion Hindartho itu masuk dalam buku catatan rekor dunia
yang diterbitkan perusahaan bir hitam Guinness, setelah menunjukkan
kemampuannya pada acara pemecahan recor yang dilaksanakan di
taman satwa “Bali Zoo Park” di Gianyar, Bali, Sabtu 28 Nopember
2009.
Perwakilan Guinness World Records Asia, Alex
Iskandar Liew, selain memuji kemampuan yang ditunjukkan Dominic
Brain, juga menilai hal itu sebagai rekor unik, mengingat umur
yang bersangkutan masih tergolong anak-anak menuju remaja.
Brain
sebelumnya berhasil memecahkan rekor pada Museum Rekor Indonesia
(Muri), yaitu mengingat 52 kartu selama 100 detik dan mengingat 100
angka dalam waktu 12 menit.
- Tim Junior Sepakbola Indonesia Juara I Intesa San Paulo Tournament AC Milan Camp International
Tim Junior Sepakbola Indonesia
berhasil menjadi Juara 1 Intesa San Paulo Tournament AC Milan
Camp International, salah satu turnamen yang diikuti oleh 30
negara di dunia. Dalam Milan Junior Camp Day Tournament yang
bersifat setengah kompetisi ini, anak-anak Indonesia memenangkan
tiga pertandingan dalam babak penyisihan, yaitu melawan wakil
Eropa Step Stone dengan skor 1-0, tim Brazil dan Venezuela (UISP)
3-1, dan tim gabungan Eropa Non Italia (USUNTP) dengan skor 3-0.
Di babak final, mereka mengalahkan Italia (ASTI) dengan skor 1-0.
Kemenangan ini otomatis membuat bendera merah-putih berkibar di
bumi Italia dan menyandang gelar Prima Classifico yang berarti
peringkat pertama di klasemen.
Tim junior ini adalah tim yang didapatkan dari salah satu program klub
sepakbola Italia, AC Milan, yang dinamai The All Star Team
Challenge AC Milan Junior Camp. Program yang telah berjalan lebih
dari 10 tahun dan telah dilaksanakan di 36 negara ini bertujuan
memberikan pelatihan pemain muda yang tengah merintis jalan menuju
pemain kelas dunia.
Untuk Indonesia, program ini melibatkan 17 anak dari usia 9 sampai 15
tahun yang terjaring melalui AC Milan Junior Camp di Jakarta dan
Bali.
- Juara Dunia Robotik di Korea
Setelah melalui babak penyaringan
di Indonesia melalui kompetisi Indonesia Robotic Olympiad (IRO)
bulan Agustus 2010 lalu, kini peserta dari Indonesia berhasil
mencetak prestasi yang membanggakan dalam kompetisi World Robotic
Olympiad yang dilangsungkan di SMX Convention Centre Hall,
Philipines, Manila.
Pada kompetisi robotik ini, satu tim
perwakilan dari Indonesia berhasil meraih medali emas dalam
category Robot Soccer. Category ini diikuti oleh 21 tim dari
berbagai negara. Sebelumnya pada World Robotic Olympiad 2009,
Indonesia juga telah berhasil meraih prestasi juara 2, 3 dan 5.
Event International robotik yang
dilaksanakan awal November kemarin ini diramaikan oleh 700
peserta yang berasal dari 22 negara. Untuk lomba yang sudah
berlangsung selama tujuh kali ini, Indonesia mengirimkan 38
peserta, yang terbagi menjadi 11 tim untuk mengkuti Regular
Category dan Robot Soccer Category.
- Juara Umum Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia Ke-17
Indonesia berhasil menjadi juara
umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia Ke-17 atau
17th International Conference of Young Scientists (ICYS) pada
12-17 April 2010 di Denpasar, Bali. Tim Indonesia yang
berkompetisi di semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika,
Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih tujuh medali emas, satu
medali perak, dan tiga medali perunggu. Prestasi ini mengulang
kesuksesan Indonesia pada ajang yang sama tahun lalu di Pszcyna,
Polandia.
Tujuh medali emas masing-masing diraih
oleh Florencia V.Vaniara/Evelyn L.Wibowo dengan judul penelitian
‘Effect of Stem Cell and Mangosteen Peel Extact on Abnormal
Cells’, Muhammad Kautsar/Dian Sartika Sari/Dhicha Putri
Maharani/Hidayu Permata Hardi (Sweitenia Oil:The Use of Mahagony
Seed os Bio-Oil Alternative and The Use of Production Waste as
Electris Mosquito Repellent). Kemudian Oki Novendra (Mathematical
Explamation on the Death of Michael Jackson), Dwiky Rendra Graha
Subekti (Big Match:” Suka Kelor” Caramel vs Malnutrition), Sonny
Lazuardi Hermawan (Portable Protection Everywhere), Miftah Yama
Fauzan (Development of Smart Electric Gun with Adaptive Bullet
Speed), dan Andreas Widy Purnomo/Aldo Vitus Wirawan (Green Energy
Source: Centripetal Water Turbine).
Sementara
medali perak diraih oleh Aria Dhanang Dewangga dan medali
perunggu masing-masing diraih oleh Dita Nurtjahya, Fauqia
Tambunan/Bening Embun Pagi/Alan Suherman, dan Rizal Panji
Islami/Fahmi Maulana Ainul Yakin/Ikhsan Britama. Tim Indonesia
juga meraih best performance atas nama Dwiky Rendra Graha Subekti
untuk bidang Environmental Sciences dan Ilham Naharudinsya/
Ardelia Djati Safira/Satria Putra Adhitama untuk bidang Basic
Mathematics.
- Tim Pelajar Indonesia Juara di Primary Mathematics World Contest 2010, Hong Kong
Tim pelajar Indonesia tampil sebagai
juara dan berhasil meraih satu medali emas dan empat medali
perak pada 13th Primary Mathematics World Contest (PMWC) di Po
Leung Kuk, Hong Kong yang diselenggarakan pada 10-14 Juli 2010.
PMWC merupakan ajang kompetisi
matematika tingkat dunia yang diperuntukkan bagi siswa dengan
jenjang grade 9 atau tingkat SD hingga SMP. Tahun ini, PMWC
diikuti 176 siswa yang terdiri atas 44 tim dari 14 negara, yaitu
Bulgaria, China, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Macau,
Filipina, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand, dan
AS.
“Tahun 2010 ini untuk
keempatkalinya Indonesia mengikuti PMWC. Prestasi yang diraih tim
Indonesia tahun ini memang menurun dalam perolehan medali, karena
tahun lalu Indonesia berhasil meraih empat medali emas, namun ada
di peringkat dua"
- Juara Pertama Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya Anak-anak III
Tari Kipah asal Aceh yang dibawakan
para pelajar SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta Selatan, mengantarkan
Indonesia menjadi juara pertama tingkat dunia yang digelar di Kota
Fethiye, Turki, dalam Kejuaraan Internasional Tari dan Budaya
Anak-anak III di Turki pada 21 -29 April 2010.
Sedangkan juara kedua diraih Anal dan
diikuti Azerbaijan. Selain Tari Kipah, sebanyak 24 pelajar SMP Al
Ikhlas itu juga menampilkan Tari Pendet (Bali), Tari Piring
(Sumbar). Tari Satrio Watang (Jateng), Tari Pukat (Aceh), serta
musik angklung. Sebenarnya, ini merupakan kali pertama Indonesia
mengirimkan tim pada ajang kompetisi anak-anak 2010 itu, namun
mampu meraih prestasi yang luar biasa.
Diatas merupakan hanya beberapa dari
segudang prestasi anak - anak bangsa di dunia internasional, dan
merupakan bukti bahwa Indonesia mampu dan bisa menjadi yang terbaik.
Bukti bahwa Indonesia bukan negara yang Bodoh dan Low Capacity.
Indonesia adalah negara yang memiliki Generasi yang cerdas danmampu
bersaing di Dunia Internasional
sumber : http://rhiconan.blogspot.com/2010/12/prestasi-anak-indonesia-di-mata-dunia.html